Thursday, January 17, 2019

Permasalahan Sampah Di Daerah Aliran Sungai

Pertemuan Sungai Cikidang dan Sungai Citanduy

Daerah Aliran sungai (DAS) merupakan modal pembangunan nasional yang sangat penting dan bermanfaat bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Namun dalam kenyataannya tidak jarang kawasan ini di pandang sebagai tempat pembuangan akhir dari sampah sampah yang dihasilkan terutama dari sampah rumah tangga (limbah domestik). Baik dari dapur rumah tangga atau bahkan dari industri rumah tangga.

Perilaku dan persepsi masyarakat setempat yang masih belum berorientasi pada pentingnya mengelola limbah domestik terutama kawasan daerah aliran sungai dapat berdampak buruk terhadap kualitas lingkungan dan kualitas air yang menjadi sumber penghidupan manusia.
Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus maka akan beresiko pada terjadinya kerusakan lingkungan yang menyebabkan terjadinya bencana alam seperti banjir dan akan berpengaruh pada buruknya kualitas air sungai yang menjadi sumber kehidupan bagi sebagian besar masyarakat yang mayoritas menyandarkan diri pada sektor pertanian dan perikanan.



Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terhadap beberapa anak sungai yang bermuara di sungai Cikidang, secara kasat mata kondisi anak sungai mengalami kualitas penurunan yang sangat signifikant terutama jika dilihat dari kualitas lingkungan di sekitar kawasan sungai yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh masyarakat setempat. Hampir di sepanjang sungai terdapat pemandangan yang sangat memprihatinkan dengan sampah berserakan yang tidak dikelola. Belum lagi anak sungai yang melintasi sentra industri tahu dan tempe di mana mereka membuang limbah pengolahan langsung ke sungai. Indikasi lain dapat dilihat dari warna air yang cenderung kehijauan dan berbusa di musim kemarau serta banyaknya sampah plastik yang tersangkut dan bau air yang menyengat.

Isu strategis dalam bidang lingkungan salah satunya didasarkan pada alasan bahwa terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor setiap tahun telah menimbulkan banyak kerugian dan menyengsarakan banyak warga. Kondisi anomali cuaca dan perubahan iklim akibat pemanasan global ditambah sikap dan perilaku masyarakat yang apatis terhadap perubahan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar memperparah terjadinya permasalahan-permasalahan lingkungan yang berdampak pada semakin intensnya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, erosi, badai tropis dan kekeringan.
Tonton Video Materi Pendidikan Siaga Tsunami

Persoalan sikap apatis dan perilaku masyarakat ini menarik untuk dikaji lebih mendalam terutama dalam kaitan semakin kompleksnya fenomena sampah yang ada di sekitar kawasan Daerah Aliran sungai (DAS). Jika ini terus dibiarkan persoalan banjir bukan hanya sekedar masalah fenomena alam akibat perubahan iklim dan pemanasan global, namun juga disebabkan karena masih rendahnya sikap dan perilaku masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

No comments:

Post a Comment

Support by :

Popular Posts