Pengenalan terhadap jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan dalam kondisi survival sangat perlu. Pembahasan hanya dibatasi untuk mengenal tumbuhan dan hewan di gunung, hutan, sungai serta disesuaikan dengan kondisi alam di Indonesia umumnya.. Berikut ini kita bahas satu persatu :
Tumbuhan,
Dilihat manfaat sebagai makanan darurat (survival food) atau obat-obatan, selain itu harus dikenal jenisnya yang harus dijauhi karena beracun dan mengancam keselamatan jiwa.
Hewan,
Dilihat manfaatnnya sebagai makanan darurat (survival food), selain itu harus dikenal jenisnya yang harus dijauhi karena berbisa dan mengancam keselamatan jiwa.
Karena alam tropis memiliki karakteristik yang berbeda dengan alam sub tropis. Tentunya alam yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan cara mengatasinya, karakteristiknya yaitu :
Keanekaragaman spesies tinggi tapi dalam satu spesies jumlah populasinya rendah menyebabkan kita harus sedikit berusaha lebih keras lagi untuk menggunakan atau memanfaatkannya.
Perlu diperhatikan jenis hewan atau tumbuh-tumbuhan yang sama bisa mungkin terdapat perbedaan nama (nama daerah). Daerah di Indonesia ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa zona geografi tumbuhan dan hewan tentunya didaerah barat akan berbeda dengan di daerah timur misalnya di kepulauan Nusa Tenggara.
Mengenal Praktis Hewan (binatang)
Sebagian besar hewan pada prinsipnya dapat dimakan. Yang lebih penting adalah mengetahui habitat (dapat diartikan sebagai tempat tinggal mahluk hidup dan banyak dijumpai khususnya hewan, misalnya ikan banyak dijumpai di air (sungai, danau, laut), burung banyak dijumpai di semak-semak, pohon (pucuk), atau tanah (jenis tertentu). Habitat yang paling banyak jenis hewannya adalah pantai dan laut dangkal, semakin tinggi permukaan tanah, jenis hewan yang ada akan semakin sedikit.
Hewan (binatang) dapat dibedakan menjadi 3 golongan :
• Binatang yang berguna
• Binatang yang berbahaya
Binatang yang berguna,
Antara lain :
· Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya.
· Ular, kadal, kura-kura, dapat dimakan
· Lebah dapat diambil madu dan larvanya.
· Cacing dan siput hutan dapat dimakan.
Binatang Berbahaya,
Antara lain :
- Nyamuk di daerah malaria
- Lalat Dayak/Lalat Kerbau (besarnya dua kali lalat biasa). Terdapat di hutan Kalimantan, Sulawesi, Irian jaya, Bekas gigitannya bengkak dan gatal dan bisa infeksi.
- Tawon/lebah, berbahaya bila disengat. Dalam jumlah yang besar dapat mematikan.
- Kelabang (Centipoda), kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakitnya dapat diobati dengan amonia, tembakau, daun Sambiloto.
- Pacet, Lintah (air, darat, sawah). Umumnya berbentuk pipih kecil sebesar benang dan setelah beberapa menit menghisap darah manusia dapat membesar sebesar ibu jari bahkan sampai sebesar lilin. Untuk melepaskannya disiram dengan air tembakau. Hati-hati terhadap luka kita, terkadang menimbulkan pendarahan yang sukar dihentikan. Untuk menghindari pacet atau linta dapat dilakukan dengan memasukkan tembakau ke kantong pakaian.
- Ular berbisa, antara lain ular hijau/ular pucuk, ular bakau, ular tanah, ular sendok, ular belang. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala (segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan lubang hidung, mempunyai gigi bisa.
1. Macam gigi bisa
a. Aglypha (Grooveless) : Bentuk tipe gigi taring ular yang tidak terdapat taring bisa. Terdapat pada kelompok Keluarga Pythonidae, Boidae, dan beberapa pada Keluarga Colubridae, contohnya seperti Ular Sanca Kembang,Ular Mono Pohon, Ular Gadung Perak, dll.
b. Opisthoglypha : Bentuk tipe gigi taring ular ini terdapat gigi taring bisa yang letaknya di bagian posterior rahang atas. Dikarena taring bisa ini terletak di bagian posterior, ular tersebut terlebih dahulu harus “mengigit” mangsa lebih dalam ke belakang untuk menjamin terjadinya “envenomation”. Biasa dimiliki oleh sebagian kelompok Keluarga Colubridae, seperti halnya Ular Cincin Emas, Ular Picung, dll.
c. Proteroglypha : Jenis ular yang memiliki tipe gigi taring bisa ini cukup banyak berada dalam kelompok Keluarga Elapidae. Gigi taring ini beralur yang letaknya di bagian depan rahang atas. Otot pada rahang atas yang bersifat abductor akan bekerja memompa kelenjar bisa untuk mengalirkan racun ke mangsa yang tergigit.
d. Beberapa jenis Ular Kobra, yang memiliki taring bisa ini dapat “menyemburkan” racun dikarenakan lubang pengeluaran racun pada taring letaknya berada di ujung bawah “depan” taring.
e. Solenoglypha : Tipe gigi taring bisa yang dapat dikatakan “panjang” serta dapat dilipat ke arah belakang yang letaknya di bagian depan rahang atas. Kelompok ular yang memiliki taring bisa ini yaitu kelompok Keluarga Viperidae, pernah tercatat bahwa taring ini dapat mencapai panjang 29 mm pada Ular Viper Gabon.
2. Macam bisa
a. Neurotoksin, yang menyerang jaringan syaraf dan bersifat bertentangan dengan transmisi rangsangan syaraf. Menyebabkan kelumpuhan kepada alat pernapasan dan rusaknya jaringan otak.
b. Hematoksin, yang menyerang darah dan system peredarannya. Dapat mengurai protein, menyebabkan sel darah rusak dan mengumpal.
d. Kardiotoksin, yang diserang adalah otot jantung.
e. Miksotoksin, yang diserang cairan di dalam tubuh.
3. Penanggulangan gigitan ular
a. Tenang jangan panik !!
b. Tidak terlalu banyak bergerak apalagi menggerakkan bagian tubuh yang kena gigitan ular
c. Sedapat mungkin mengidentifikasi jenis ular yg menggigit, kalau tahu nama sebenarnya akan jauh lebih membantu, kalaupun tidak jangan dipaksakan mengejar ular tersebut nanti malah bisa digigit dua kali lagi
d. Jangan ditoreh/dilukai/dirobek
e. Diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan
f. Bila belum tersedia antibisa, ikatlah 2 ujung yang terkena gigitan. Tindakan ini kurang berguna jika dilakukan lebih dari 30 menit paska gigitan.
g. Penderita dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
4. Obat Yang Digunakan Untuk Menawarkan Bisa
a. Aspirin untuk menghilangkan rasa sakit.
b. Vitamin B kompleks dan Paracetamol untuk menghilangkan rasa nyeri dan panas.
c. Antivenin Polyvalent merupakan serum anti bisa yang bersifat umum.
d. Antivenin Taipan, serum untuk yang digigit ular Taipan.
e. Antivenin Brown Snake, serum untuk digigit ular murga.
f. Antivenin Papuan Black Snake, serum untuk yang digigit ular hitam Irian.
Baca Artikel Sebelumnya : Mengenal Praktis Tumbuhan
Baca Artikel Sebelumnya : Mengenal Praktis Tumbuhan
No comments:
Post a Comment