Tuesday, January 1, 2019

Masihkah Anak Cucu Kita Mendengar Kicau Dan Kepak Sayap Burung Burung Di Alam Bebas ???

Kopi Bunar
Seperti sudah menjadi sebuah rutinitas tahunan, di Minggu minggu terakhir bulan Desember dapat dipastikan kaki ini menjejakkan langkahnya di Kawasan Hutan Cakra Buana. Untuk menghadiri salah satu Agenda dari Komunitas kami tercinta ini.
Bahkan anak dan istri di rumah pun sudah tahu akan agenda tersebut dan rela Tahun Baru an tanpa Suami dan Ayah mereka.

Seperti tahun tahun sebelumnya, saya pun kembali menjejakkan tapak kaki di sini di Tempat Pendidikan Dan Pelatihan GEMPPA CJEA "Bala Ranger".
Tidak jauh dari Hutan Gedong sebuah tempat di Kawasan Gunung Cakra Buana tepatnya di sekitar Bumi Perkemahan Kampung Bunar Pagerageung Tasikmalaya Jawa Barat. Sebuah kampung yang menghasilkan komoditas kopi unggulan yaitu Kopi Bunar.

Ada yang cukup mengganggu dengan perjalanan kali ini. Sebenarnya, sudah dua tahun suasana seperti ini cukup mengganggu.
Memasuki gerbang hutan, bahkan saat masih di perkebunan teh biasanya suara burung burung dari berbagai seakan menjemput dan mengucapkan selamat datang pada kami. Tapi saat ini, sampai setengah perjalanan menuju tengah hutan tidak ada satu pun burung yang bersiul. Hanya derap langkah kami yang jelas terdengar.





Ada apa ini ???
Kemana Burung burung ini Pergi ???

Rasa penasaran ini sempat tertunda sesaat karena begitu sampai di camp yang dituju hujan deras mengguyur dan kami sibuk harus secepatnya membuat tempat perlindungan.
Setelah semuanya selesai, saatnya beristirahat ditemani secangkir kopi panas.
Masih dalam suasana sepi tanpa kicauan burung satupun.

Sempat terpikir mungkin karena masih siang dan kondisi hujan, bisa jadi burung burung sedang pergi jauh mencari makan sehingga tidak ada yang berkicau di sekitar sini.
Dan sore pun berlalu berganti gelapnya sang senja disusul malam yang gulita penuh dengan seribu misteri.
Sang burung burung pun masih tetap dengan diam nya tidak ada satu pun yang bersuara.
Dengan sedikit kecewa dan tanda tanya besar, namun masih berharap besok pagi sang burung akan memperlihatkan diri dan nyanyiannya. Diiringi gemericik hujan menimpa Flysheet, Mata pun mulai terbawa kantuk dan mulai terlelap dalam pelukan sang malam yang dingin dan penuh misteri.

Biasanya di kawasan hutan seperti ini, pagi pagi dibangunkan oleh ramainya kicauan burung menyambut sang mentari, namun lain halnya dengan Pagi ini. Tidak ada kicauan burung lagi !!! Pagi menuju siang ini terbangun karena perut yang minta di isi.

Yaa Tuhan..
Kemana Burung Burung Penghuni Hutan ini Pergi ??? 

Setelah sarapan, kembali kami lanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak menuju camp selanjutnya. Masih berharap dikedalaman hutan akan kami temui burung burung dengan kicauannya.
Ketika kami sampai di camp yang dimaksud, kami cukup kaget dengan kehadiran orang orang yang menggendong senapan angin berbagai model dan modifikasi. Ada lebih dari 5 orang dalam satu rombongan. Sedangkan saat itu saya bertemu dengan dua rombongan.

Terdorong rasa penasaran, akhirnya saya samperin juga mereka sedikit berbincang dan bertanya tanya. Mereka adalah orang orang yang akan berburu burung. Dan Lucunya di saat berbincang bincang itu mereka pun mengeluh bahwa sekarang sudah susah mencari burung di sini. harus lebih ke dalam hutan lagi katanya.
Lahh.. piye iki mas..
Sampeyan sing nembaki, sing ngabisi manuk manuk iku,..

Sedikit memberi pengertian buat mereka tapi tetap tidak mau nerima. Hobi menjadi alasan kenapa mereka masih mau seperti itu.
Burung di tembakin, mati. Dan dibiarkan tergeletak begitu saja di dalam semak semak, tidak di ambil dengan alasan susah menjangkaunya.


Burung Kutilang / Cangkurileung
Nasibmu kini..

Ayo lah.. mari kita sama sama mengembangkan hobi kita masing masing tanpa merugikan.
Kasihanilah Anak Cucu kita kelak. Jangan sampai mereka tidak bisa mendengar kicauan burung di habitat aslinya. Atau bahkan tidak bisa mendengar kicauan burung karena telah habis anda buru. Habis anda kurungin dan mati di dalamnya!!!

Burung Walik / Tekukur Hijau

Pun buat anda yang mencoba memelihara burung di kandang dengan tujuan dikembangbiakan. Jangan coba berdalih.
Berapa persen angka keberhasilan mereka berkembangbiak di dalam sangkar, walau itu sangkar emas dibandingkan dengan mereka berkembang biak di habitat aslinya ??

Semoga menjadi bahan renungan Bersama.

No comments:

Post a Comment

Support by :

Popular Posts