Akar wangi atau narwastu (serai wangi, rumput akar wangi,
vetiver, Chrysopogon zizanioides syn. Vetiveria zizanioides, Andropogon
zizanioides) adalah sejenis rumput yang berasal dari India. Tumbuhan ini dapat
tumbuh sepanjang tahun, dan dikenal orang sejak lama sebagai sumber
wangi-wangian. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Poaceae, dan masih sekeluarga
dengan serai atau padi.
Keharuman akar wangi yang bisa bertahan hingga tahunan ini
bisa disuling menjadi minyak akar wangi yang laku di pasar luar negeri. Tanaman
akar wangi (Vetiveria zizanioides) termasuk keluarga Gramineae, berumpun lebat,
akar tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat atau abu-abu sampai
merah tua. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan ketinggian
antara 1.000-2.000 mdpl dengan produksi 15-30 ton per tahun.
Rumput Akar Wangi |
Bagian tanaman
yang digunakan sebagai bahan baku pembuat minyak yaitu akar tanaman. Akar yang
digunakan sebagai bahan baku diperoleh dari tanaman berumur 9-12 bulan. Sementara
manfaat lainnya adalah sebagai antiseptik, antispasmodik, pemanas dan sedatif
pada sistem saraf, dan merangsang sistem peredaran darah yang lancar serta sebagai
bahan kerajinan tangan. Selain sebagai bahan kerajinan tangan dan minyak, Daun
akar wangi juga dapat digunakan sebagai pengusir serangga.
Akarnya yang dikeringkan secara tradisional dikenal sebagai
pengharum lemari penyimpan pakaian atau barang-barang penting, seperti batik
dan keris. Aroma wangi ini berasal dari minyak atsiri yang dihasilkan pada
bagian akar.
Rumput vetiver untuk
konservasi tanah, air serta perlindungan lingkungan
Nah, selain merupakan komoditas perdagangan dan dan industri
pewangi seperti di bahas di atas, akar wangi juga mempunyai manfaat yang
sungguh dahsyat dalam dalam konservasi tanah dan air terutama untuk di lereng
lereng perbukitan yang curam, Hulu Daerah Aliran Sungai dan pinggir pinggir
jalan yang rawan longsor.
Vetiver telah ditanam di Indonesia selama bertahun-tahun,
beberapa studi menyatakan telah lebih dari 1.000 tahun (Greenfield, 2002)
tetapi setidaknya dari 200 tahun yang lalu (Dafforn, 2002), telah dibudidayakan
terutama untuk memproduksi minyak akar wangi untuk di ekspor. Rumput ditanam di
lerang-lereng pegunungan vulkanik dan saat dipanen, meninggalkan sisa galian
yang dalam yang menyebabkan erosi yang luas. Hal ini memberikan reputasi buruk
pada vetiver dan menciptakan kesan bahwa vetiver “menyebabkan erosi”, sehingga
budidaya vetiver dilarang di beberapa daerah di Jawa. (National Academy Press.
Halaman 16. 1993)
Rumput Akar Wangi atau Vetiveria Ziazionides adalah rumput
tropis yang memiliki banyak kelebihan.
Akar-akar vetiver yang masuk ke
dalam tanah akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar
tidak longsor sehingga tanah menjadi stabil. Barisan vetiver menahan material
erosi di belakang tubuhnya sehingga mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk
teras-teras yang lebih landai.
Rumput Akar Wangi atau Vetiveria Ziazionides adalah rumput
tropis yang memiliki banyak kelebihan.
Akar-akar vetiver yang masuk ke
dalam tanah akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar
tidak longsor sehingga tanah menjadi stabil. Barisan vetiver menahan material
erosi di belakang tubuhnya sehingga mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk
teras-teras yang lebih landai.
Manfaat Teknologi
Rumput Vetiver
1. Menahan laju air run-off dan material erosi
2. Memperlambat aliran endapan yang terbawa run-off
di titik A sehingga tertumpuk di titik B.
3. Air terus mengalir menuruni lereng C yang lebih
rendah. Akar tanaman (D) mengikat tanah di bawah tanaman hingga kedalaman 3
meter.
4. Dengan membentuk “tiang” yang rapat dan dalam di
dalam tanah, akar-akar ini mencegah terjadinya erosi dan longsor.
Mekanisme Kerja
Teknologi Rumput Vetiver
- Akar-akar vetiver yang masuk ke dalam tanah akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang menahan tanah agar tidak longsor sehingga tanah menjadi stabil.
- Barisan vetiver menahan material erosi di belakang tubuhnya sehingga mengurangi kecuraman dan akhirnya membentuk teras-teras yang lebih landai.
Keunggulan
- Mencegah erosi dan longsoran secara vegetatif (green construction)
- Murah dan mudah dalam pelaksanaan dan pemeliharaan
- Efektif dalam jangka panjang untuk mengatasi permasalahan longsoran pada permukaan lereng jalan
- Rumput Vetiver tidak memiliki geragih ataupun rimpang. Akarnya yang terstruktur baik dan masif dapat tumbuh dengan sangat cepat. Panjangnya dapat mencapai 3-4m di tahun pertama. Akar yang dalam ini membuat Vetiver sangat bagus ketika musim kering dan sulit untuk terseret arus yang kuat.
- Batangnya yang kaku dan tegak mampu tetap berdiri meskipun di arus yang dalam.
- Tahan terhadap hama, penyakit, dan api
- Ketika ditanam rapat, tanaman pagarnya yang lebat berguna sebagai penyaring sedimen yang efektif dan penyebar air.
- Tunas baru yang berkembang dari mahkota dalam tanahnya membuat Vetiver tahan terhadap api, salju, lalu lintas, dan tekanan penggembalaan yang berat.
- Akar akar baru tumbuh dari tunas bakal anakan ketika terkubur oleh sedimen yang terperangkap. Vetiver akan tetap tumbuh dengan lanau (endapan didasar sungai) yang terkumpul dan akhirnya membentuk teras, jika sedimen yang terperangkap tidak dipindahkan.
Karakteristik
Fisiologis
- Toleran terhadap perbedaan iklim seperti kekeringan berkepanjangan, banjir, perendaman dan cuaca ekstrim dari -14 derajat Celcius sampai +55 derajat Celcius.
- Mampu tumbuh kembali dengan cepat setelah terkena dampak kekeringan, cuaca beku, keadaan yang salin dan kondisi yang merugikan setelah cuaca membaik atau setelah amelioran tanah ditambahkan.
- Toleran terhadap beragam pH tanah dari 3.3 sampai 12.5 tanpa pembugaran tanah.
- Toleran terhadap herbisida dan pestisida tinggi.
- Sangat efisien dalam menyerap nutrisi tanah yang larut seperti N dan P dan logam berat dalam air yang terpolusi.
- Sangat toleran terhadap keasaman, alkalinitas, salinitas, soldisitas dan magnesium dalam tingkat menengah tinggi.
- Sangat toleran terhadap Al, Mn dan logam berat seperti As, Cd, Cr, Ni, Pb, Hg, Se dan Zn didalam tanah.
Karakteristik
Ekologis
Meskipun Vetiver sangat toleran
terhadap beberapa keadaan ekstrim tanah dan
iklim seperti disebutkan diatas, seperti umumnya rumput, Vetiver tidak
toleran terhadap tempat teduh. Keteduhan
akan mengurangi pertumbuhannya dan dalam
kasus ekstrim bisa jadi membunuh Vetiver. Karenanya Vetiver sebaiknya
ditanam di lingkungan yang terbuka dan
bebas dari rumput liar. Pengendalian terhadap
rumput liar bisa jadi diperlukan selama masa awal pertumbuhan. Pada
tanah yang mudah terkikis dan tidak
stabil, Vetiver akan mengurangi erosi lebih dulu, menstabilkan tanah yang terkikis (khususnya
lereng yang curam), kemudian dikarenakan
kelembaban dan nutrisi yang tersimpan, meningkatkan mikrolingkungannya sehingga tanaman lain atau
dari benih yang ditaburkan lainnya bisa
ditanam setelahnya. Dikarenakan karakteristik tersebut Vetiver bisa disebut
sebagai tanaman perawat pada tanah yang sakit.
Ketika ditanam pada satu deretan, tumbuhan Vetiver akan
membentuk tanaman pagar yang sangat efektif untuk memperlambat dan menyebarkan
limpasan air, mengurangi erosi tanah,
mempertahankan kelembaban tanah dan memerangkap
sedimen serta zat-zat kimia pertanian. Meskipun tanaman pagar manapun
bisa melakukannya, rumput Vetiver,
karena keajaibannya dan ciri morfologis dan
fisiologis uniknya, bisa melakukannya dengan lebih baik dibanding sistem
lain yang telah diuji coba.
Selebihnya, akar Vetiver yang sangat dalam dan masif
mengikat tanah dan pada saat yang sama
membuatnya sangat sulit untuk dihanyutkan oleh arus yang sangat deras. Akarnya yang dalam sekali dan cepat
tumbuh juga membuat Vetiver sangat toleran terhadap kekeringan dan sangat cocok
untuk stabilisasi lereng curam.
Sistem Vertiver Di Jalan Tol Cipularang |
Letusan gunung berapi, tsunami, banjir, gempa bumi, tanah
longsor dan bencana alam lainnya merenggut ribuan nyawa setiap tahun di seluruh
kepulauan Indonesia. Ribuan orang bermigrasi ke kota setiap tahun karena, dalam
banyak kasus, penurunan produktivitas lahan pertanian, terutama di lereng
gunung. Jika lahan pertanian yang marginal, lereng pegunungan vulkanik dan
garis pantai ditanami vetiver, tidak hanya lahan pertanian menjadi lebih
produktif, meminimalkan erosi serta konservasi tanah dan air sebelum terjadi
bencana yang tak terduga, tetapi nyawa manusia juga akan diselamatkan dan lahan
pedesaan yang berharga dan sungai akan terlindungi. Lahan pertanian yang lebih
produktif akan menghasilkan mata pencaharian yang lebih baik untuk generasi
sekarang dan masa depan di daerah pedesaan – dan dapat menjadi insentif bagi
para migran perkotaan untuk kembali ke desa-desa mereka.
Tonton Video Perjalanan Di Hutan Hujan berikut
Teknologi Sistem Vetiver adalah alat sederhana, murah, efektif dan menguntungkan lingkungan yang dapat mendorong pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Hal ini sekarang sedang diadopsi oleh Departemen Pekerjaan Umum, Pertanian, Kehutanan dan Industri, serta perguruan tinggi untuk memperbaiki infrastruktur, lahan pertanian, hutan dan DAS yang pasti akan memerangi perubahan iklim dan mempromosikan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan kemandirian.
Ijin share..
ReplyDelete