Saturday, December 8, 2018

Kunang Kunang Sang Penghias Malam, Indikator Lingkungan Sehat.



Berbahagialah anda yang sampai saat ini masih bisa menyaksikan Sang Penghias Malam berterbangan di sekitar anda. Karena di banyak daerah terutama kota kota besar, sudah jarang sekali ditemukan kunang kunang.
Anak-anak jaman now mungkin hanya dengar namanya dan belum tentu tahu rupa Sang Kunang kunang.



Bagi sebagian orang, kunang kunang menjadi bagian kenangan masa kecil. Dan pasti familiar dengan mitos bahwa Kunang kunang tercipta dari kuku orang yang sudah meninggal. Saya yakin banyak yang anda lakukan dengan hewan kecil dan unik ini pada masa lalu.

Kemana mereka pergi ?

Kunang-kunang merupakan serangga yang sangat sensitif terhadap radiasi cahaya sekecil apapun. Sangat rentan terhadap degradasi dan pencemaran lingkungan, melihat dari segi ekosistem dan habitat alaminya yang harus bebas dari jenis pupuk ataupun pestisida an-organik. Apalagi ditambah dengan hilangnya lahan suatu tanaman, maka membuat keberadaan kunang-kunang akan semakin terancam dan keindahan pemandangan malam pun tidak dapat lagi kita rasakan.



Keberadaan kunang-kunang dapat dijadikan indikator sehat tidaknya lingkungan. Binatang ini dapat hidup jika lingkungannya berudara segar, tanah subur, dan air jernih. Terbukti dari habitat kunang-kunang berada di tempat berkelembapan udara tinggi. Kebanyakan spesies kunang-kunang ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi dan hangat seperti kolam, sungai, payau, lembah, parit dan padang rumput. Udara lembab mengandung banyak uap air yang dimanfaatkan kunang-kunang untuk bernapas dan menghasilkan cahaya.



Kunang-kunang memiliki organ dan sel khusus (Photocytes) yang mampu menghasilkan cahaya, terdapat pada segmen pertama atau kedua terakhir dari abdomen. Kunang-kunang menghasilkan cahaya melalui serangkaian proses. Dari proses dihasilkannya cahaya dapat diketahui oksigen dan nitrogen monoksida dalam udara bersih memiliki peran vital. Pencahayaan ini berkait erat dengan tingkah laku kawin kunang-kunang, selain sebagai tanda peringatan bahaya serta untuk melindungi diri dari predator (Branham, 1998; Bongiovanni, 2001). Setiap spesies kunang-kunang memiliki cahaya berbeda, yang membedakan mereka berkomunikasi dengan yang lainnya.

Udara yang bersih akan melestarikan populasi kunang-kunang. Oleh karena itu mari menjaga kebersihan udara. Banyak hal sederhana yang dapat dilakukan mulai dari sekarang seperti merawat dan memperbanyak menanam pepohonan sehingga dapat membantu menetralisir udara di sekitar kita.



Menanam pohon, Menanam Kebaikan

#SelamatkanLingkungan, #SelamatkanBumi.
Senyelamatkan Masa Depan Anak Cucu Kita.
#RANGER

No comments:

Post a Comment

Support by :

Popular Posts