Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melakukan
evakuasi orangutan sumatera (Pongo abelii) di kebun warga tepatnya di Desa
Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam setelah mendapat
laporan dari masyarakat, Sabtu (9/3).
Tim BKSDA Aceh bersama dengan personel WCS-IP dan HOCRU-OIC
turun ke lokasi dan berhasil mengevakuasi dua individu orangutan terdiri dari
anak dan induknya, Minggu (10/3).
Dari pemeriksaan awal di lapangan, diketahui bahwa induk
orangutan dalam kondisi terluka parah karena benda tajam pada tangan kanan,
kaki kanan serta punggung. Selain itu didapati juga kedua mata induk orangutan
terluka parah karena tembakan senapan angin. Sedangkan bayi orangutan yang
berumur 1 bulan, dalam kondisi kekurangan nutrisi parah dan shock berat. Tim
kemudian bergegas membawa kedua orangutan tersebut ke Pusat Karantina Orangutan
di Sibolangit, Sumatera Utara, yang dikelola Yayasan Ekosistem Lestari (YEL)
melalui Program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP), untuk dilakukan perawatan
intensif. Namun dalam perjalanan anak orangutan mati diduga karena malnutrisi.
Dari hasil pemeriksaan x-ray di Pusat Karantina Orangutan,
ditemukan peluru senapan angin sebanyak 74 butir yang tersebar di seluruh
badan. Kondisi orangutan masih belum stabil sehingga masih akan berada di
kandang treatment untuk mendapatkan perawatan intensive 24 jam.
Induk orangutan sumatera berusia sekitar 30 tahun tersebut
selanjutnya diberi nama HOPE yang berarti “HARAPAN”, dengan harapan, Hope bisa
pulih dan bisa mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik.
No comments:
Post a Comment