Saturday, February 16, 2019

19 Februari, Ada Supermoon Paling Dekat dan Paling Terang Tahun 2019


Tahun ini para pengamat langit akan menyaksikan tiga supermoon berturut-turut pada 21 Januari, 19 Februari dan 21 Maret.

Supermoon terjadi ketika bulan purnama bertepatan dengan perigee bulan, atau titik di orbit elips di mana ia paling dekat dengan Bumi. Ini membuat bulan tampak hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.





Supermoon terakhir adalah Super Blood Wolf Moon pada 20-21 Januari 2019, ketika itu supermoon bertepatan dengan gerhana bulan total, juga dikenal sebagai "bulan darah." Supermoon kedua tahun 2019 akan menyusul pada 19 Februari selama Snow Moon, yang akan menjadi bulan purnama terdekat tahun ini. 
Kemudian pada 21 Maret, Bulan Cacing (worm Moon) akan mencapai fase penuh sekitar 29 jam setelah bulan mencapai berjarak terdekat dengan bumi (perigee). Demikian di lansir dari laman space.com
Foto Credit Space.com
Apa itu supermoon?

Secara tradisional para astronom mendefinisikan supermoon sebagai bulan purnama terdekat dalam satu tahun, definisi itu telah memperoleh ruang gerak dalam beberapa tahun terakhir. Supermoon paling "super" tahun 2019 adalah pada 19 Februari, ketika bulan akan mencapai perigee sekitar 6 jam sebelum secara resmi penuh.
Space.com





 Jarak rata-rata bulan dari Bumi adalah 238.855 mil (384.400 kilometer), tetapi orbitnya tidak bulat sempurna, sehingga jaraknya bervariasi sedikit. Ketika bulan mencapai puncak terdekat tahun ini pada 19 Februari, jaraknya menjadi 221.681 mil (356.761 km) dari Bumi.
Supermoons tidak terjadi setiap bulan karena orbit bulan berubah orientasi ketika Bumi mengelilingi matahari. Jadi, sumbu panjang dari jalur elips bulan di sekitar Bumi menunjuk ke arah yang berbeda, yang berarti bahwa bulan penuh (atau baru) tidak akan selalu terjadi pada apogee atau perigee.



No comments:

Post a Comment

Support by :

Popular Posts