Saturday, November 25, 2017

Ditemukan Species Baru Orang Utan Di Indonesia

Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan bekerjasama dengan Sumatran Orangutan Conservation Programme, Yayasan Ekosistem Lestari, Yayasan Badak Indonesia, Pemprov Sumatera Utara telah menemukan spesies baru orangutan di Sumatera, yaitu: orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis).


Perbedaan fisik dan non fisik Orangutan Tapanuli dengan orangutan sumatera dan kalimantan adalah :




Ciri Non Fisik
  1. Frekwensi pembuatan sarang lebih rendah dibandingkan Orang Utan Sumatera namun hampir mirip dengan Orang Utan Kalimantan.
  2. Pakannya 60% adalah buah-buahan , rayap, semut, dedaunan, kuncup bunga Dan ulat.
  3. Orang Utan Tapanuli memakan jenis spesies tumbuhan yang sebelumnya belum pernah tercatat  sebagai jenis pakan Orang Utan, Yaitu atumangan, sempinur Tali, sempinur bunga Dan agatis. 
  4. Panggilan jarak jauh (long calls) Orangutan Jantan spesies ini berbeda dari jenis Orang Utan lainnya yang biasanya berteriak keras Dan berdurasi panjang.

Ciri Fisik 
  1. Warna rambut Dan bentuk badan secara Umum sama dengan Orang Utan Sumatera, tetapi bulu cenderung lebih tebal Dan keriting.
  2. Memiliki kumis yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar Dan dipenuhi rambut halus berwarna putih.
  3. Jantan dewasa memiliki bantalan pipi yang lebih besar sehingga  mirip dengan Orang Utan Kalimantan.
  4. Betinanya memiliki rambut pada bagian dagu wajah (janggut) , yang lebih mirip Orang Utan Sumatera daripada Orang Utan Kalimantan.


Fakta populasi dan hidup Orangutan Tapanuli yang perlu kita ketahui sehingga Kita wajib menjaga dan melindungi ekosistemnya.
  1. Populasinya kurang dari 800 individu.
  2. Sangat lambat dalam berkembang biak.
  3. Hidup sampai dengan umur 50-60 tahun.
  4. Rata rata memiliki anak pertama di usia 15 tahun.


Jadi, walaupun Baru ditemukan, Orangutan Tapanuli ini sudah berada di ambang kepunahan.
Fakta lain dari Orangutan Tapanuli ini adalah sebagai berikut :
  1. Dinyatakan sebagai spesies kera besar terbaru di dunia, ditemukan di Ekosistem Batangtoru, di hutan dataran tinggi, di tiga Kabupaten Tapanuli Sumatera Utara.
  2. Secara taksonomi lebih dekat dengan orangutan Kalimantan, Pongo pygmaeus, sehingga harus dipisahkeun menjadi spesies sendiri, Dan merupakan mayang dari kedua jenis kera besar Pongo abelli (Orangutan Sumatera Dan Pongo pygmaeus (Orangutan Kalimantan)
  3. Orangutan Tapanuli baru ditemukan kembali pada akhir tahun 1990an Dan ditetapkan sebagai jenis baru berdasarkan penelitian genetika , morfologi Dan perilaku yang unik.
  4. Jenis kera besar (great ape)  terlangka Dan terancam di dunia( dinyatakan lebih langka di banding gorilla gunung afrika)


Persebaran Orangutan Tapanuli hanya ditemukan di Ekosistem Batangtoru di tiga Kabupaten Tapanuli, yaitu Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara Dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sekitar 85% daerah persebarannya merupakan daerah berstatus Hutan Lindung , 15% hutan primer areal pegunungan lain.
Ada juga populasi kecil di cagar Alam sibual bual  di sebelah tenggara Blok Barat.
Populasi Orangutan Tapanuli terpecah ke dalam Dua kawasan utama (Blok Barat Dan Blok timur) oleh lembah patahan Sumatera. 


Akhirnya, untuk menjaga Ekosistem Dan habitat orangutan Tapanuli, sebagian kawasan ekosistem Batang Toru saat ini telah diterapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi Kawasan Pengelolaan Hutan Lindung.






Sumber : Release KLHK.

No comments:

Post a Comment

Support by :

Popular Posts